Proyek UAS
A. Tujuan
Mengetahui
prinsip termodinamika yang terdapat pada mesin stirling.
B. Alat dan bahan:
1.
Bahan
·
Kaleng
minuman 3 buah
·
Spon
·
Dawai/kawat
·
Bilah
kipas
·
Lilin
·
Stik
es krim
·
CD
lama
2.
Alat
·
Lem
tembak
·
Tang
·
Gunting
·
Cutter
·
Pinset
C. Prosedur kerja
1.
Buang
bagian atas kaleng 1,dan 2 kaleng lainnya buang bagian bawahnya.
2.
Potong
spons dengan diameter seukuran kaleng, susun spons pada kawat dengan urutan
bagian bawah sisa pemotongan kaleng - spons- dan bagian bawah kaleng lagi.
3.
Masukkan
spons tersebut ke dalam kaleng, dan tutup bagian atasnya menggunakan ¼ kaleng
kemudian selotip.
4.
Pasang
sisi kanan dan kiri kaleng dengan stik eskrim yang bagian atasnya dilubangi.
5.
Masukkan
kawat ke dalam lubang stik es krim tersebut dan masukkan juga kawat untuk spons
tadi, sehingga terhubung antara kawat tersebut dengan kawat pada spons.
6.
Pasang
cd lama di sisi kiri kawat dan bilah kapas pada sisi kanannya.
7.
Untuk
bagian bawah kaleng, pasang kaleng lainnya yang dilubangi bagian atas, bawah,
dan tengahnya. Kemudian letakkan kaleng tersebut di bagian bawah kaleng
pertama.
8.
Letakkan
lilin pada bagian bawah kalengnya, putar cd dan nantinya kawat akan berputar
sehingga spons naik turun dan bilah kipas berputar.
D. Teori Dasar
Mesin
stirling didefinisikan sebagai mesin regenerasi udara panas tertutup. Siklus
siklus tertutup berarti bahwa fluida bekerja secara permanen terkurung di dalam
sistem. Mesin stirling adalah mesin panas yang unik karena efisiensi
teoretisnya mendekati efisiensi teoretis maksimum, yang lebih dikenal dengan
efisiensi mesin carnot. Mesin stirling bekerja memanfaatkan perubahan tekanan
dan volume pada gas dalam sistem tertutup. Gas pada sistem dikontakan pada
reservoir panas sehingga sistem menyerap panas. Panas yang dihasilkan disimpan
di dalam sebuah regenerator.
Akibat
adanya panas ini menyebabkan volume gas bertambah. Karena sistem dalam keadaan
tertutup maka tidak ada gas yang keluar sehingga pertambahan volume gas karena
pemanasan menimbulkan perubahan tekanan yang cukup besar. Tekanan yang dihasilkan
ini kemudian digunakan untuk menggerakan piston. Sementara itu gas penggerak
menyusup ke ruangan yang dingin, dengan melepas panas pada saat bersamaan. Karena
penurunan suhu ini volume gas berkurang dan sistem menerima kerja kompresi yang
menyebabkan volume gas kembali ke keadaan awal.
Keadaan
tersebut terjadi berulang secara periodik sehingga terjadi gerakan piston yang
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan menghubungkannya ke turbin.
Siklus mesin stirling terdiri atas empat tahap termodinamika, yaitu perluasan :
isotermal, isokhorik, kompresi isotermal dan isokhorik.
Dalilnya
terdapat dalam QS. Ar-Rahman ayat 9
وَاَقِيْمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا
تُخْسِرُوا الْمِيْزَانَ
“dan
tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan
itu”.
Keterkaitan
ayat ini dengan proses pada mesin stirling yaitu sama-sama terdapat kata
kesetimbangan. Dimana dalam ayat ini Allah memerintahkan manusia untuk menegakkan
timbangan dengan adil dan jangan berlaku curang. Sedangkan pada materi ini,
terdapat adanya proses reversible yang selalu mendekati keadaan kesetimbangan
termodinamika antara sistem itu sendiri dengan lingkungannya.
E.
Pembahasan
Mesin
stirling adalah salah satu aplikasi dari prinsip termodinamika dalam kehidupan
sehari-hari. Mesin stirling lebih sering dikenal dengan efisiensi mesin carnot.
Mesin camot yang ideal ialah yang dapat bekerja bolak-balik (reversible) yang
terdiri dari empat proses yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Proses reversible selalu mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara
sistem itu sendiri dengan lingkungannya.
Dalam
siklus reversible grafik p-V mengalami perubahan dari keadaan A ke B. kurva p-V
yang dibentuk oleh perubahan keadaan sistem dari A ke B dan dari B ke A adalah
sama.
Mesin
stirling bekerja karena adanya perluasan gas ketika dipanaskan dan diikuti
penyempitan gas ketika didinginkan. Prinsip kerja mesin stirling adalah memanfaatkan
perubahan tekanan dan volume gas dalam sistem tertutup. Adapun bagian-bagian
dari mesin stirling ini adalah sebuah tabung vertikal tertutup yang di dalamnya
terdapat sebuh piston. Penampang piston yang ada di dalam. tabung luas
permukaanya hampir sama dengan permukaan tabung sehingga tabung tertutup
tersebut seperti terbagi menjadi dua ruang tabung tertutup. Salah. satu ruang
tertutup terletak di bawah. piston (ruang 1) dan satu ruang tertutup. lainnya
ada di atas piston (ruang II) dan terdapat tangkai piston yang menghubungkan
piston dengan keping DVD di luar tabung. Piston diatur. sedemikian rupa agar
piston dapat bergerak (naik-turun) dengan licin. meskipun luas penampangnya
hampir sama dengan luas permukaan tabung sehingga meminimalisir gesekan antara
piston dan dinding tabung.
Pada
saat bagian bawah mesin stirling yakni ruang tertutup di bawah piston dipanaskan
maka gas yang ada dalam tabung tersebut suhunya akan naik. Semakin lama dipanaskan
maka suhu gas akan semkin tinggi dan menyebabkan volume gas di dalam tabung
bertambah karena mengalami pemuaian. Karena sistem dalam tabung yang dipanaskan
adalah sistem tertutup maka tidak ada gas yang keluar dari tabung (jumlah gas dalam
tabung tetap) sehingga pertambahan volume gas karena pemanasan ini akan
menghasilkan perubahan tekanan dalam tabung tersebut sehingga mampu mendorong
piston bergerak ke atas.
Gas
memiliki sifat bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, sehingga gas
dari ruang I berusaha menyusup ke ruang II yang tekanannya jauh lebih rendah
dari ruang I dengan melepas panas . Pada saat yang bersamaan volume gas
menyusut. Dengan menyusutnya volume piston akan turun kembali seperti keadaan
awal.
Pergerakan
piston memindahkan gas antara dua sisi. Piston yang berpindah sebagai regenerator.
Regenerator itu dapat membangkitkan kembali udara. Jika piston bergerak ke
atas, regenerator dialirkan melalui udara hangat dan mengambil sebagian energi
dari udara dan menyimpannya. Jika piston bergerak ke bawah, dialirkan melalui
udara dingin dan mengeluarkan energi yang disimpan. Dengan regenerator, mesin
stirling mencapai efisiensi sangat baik.
Jika
pemanasan terus dilakukan maka keadaan ini akan terjadi berulang-ulang secara
periodik. Dengan demikian piston juga akan secara periodik bergerak naik turun.
piston yang bergerak naik turun ini akan membuat keping DVD yang telah
terhubung dengan piston ikut bergerak. Pergerakan piston yang secara berulang
dan periodik naik-turun akan memutar keping DVD tersebut.
Berikut
ini adalah siklus pada mesin stirling saat piston bergerak naik dan kemudian
turun lagi:
1.
Titik
1-2 udara mengalami perluasan isotermal. Udara mengalami perluasan isotermal,
pada temperatur konstan ,
dari v₁ ke v₂. Panas yang diberikan
oleh sumber dari luar diserap selama proses pemanasan.
2.
Titik
2-3 mengalami proses isokhorik. Udara lewat melalui regenerator dan didinginkan
pada volume konstan ke temperatur .
Pada proses ini kalor dibuang ke generator.
3.
Titik
3-4 mengalami kompresi isotermal. Udara dikompresi secara isotermal di dalam
tabung dari ke
.
Panas kembali dibuang oleh udara.
4.
Titik
4-1 mengalami isokhorik. Udara dipanaskan pada volume konstan ke temperatur dengan melewatkan udara ke regenerator dalam
arah yang berlawanan dengan proses 2-3. Pada proses ini panas diserap oleh
udara dari regenerator.
F.
Kesimpulan
Mesin stirling
bekerja dengan pembakaran eksternal pada sistem tertutup sehingga gas hanya
mengalami perluasan dan penyempitan volume. Dimana proses kerjanya bersifat bolak-balik
ketika dipanaskan terus-menerus secara periodik. Dalam termodinamika, mesin
stirling ini menggunakan proses isothermal dan isokhorik secara bergantian.
G. Daftar Pustaka
Iqbal, Harry. Analisis
Pembangkit Listrik dengan Generator Stirling. Pontianak: Program Studi
Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura.
Michael J.
Moran & HN. Saphiro. 1993. Fundamental of Engineering Thermodynamics.
2th John Wiiley and son.
Komentar
Posting Komentar